Kebiasaan merupakan kunci untuk
dapat mengerti bagaimana orang dapat berubah. Dalam buku Willpower dijelaskan, “…bahwa
orang dengan pengendalian diri yang kuat menghabiskan waktu lebih sebentar
dalam melawan keinginan mereka dibanding orang lain… orang dengan pengendalian diri
yang baik menggunakannya bukan untuk tindakan penyelamatan saat keadaan darurat
tapi lebih untuk membangun kebiasaan rutin yang efektif di sekolah dan
pekerjaan.” Dengan kata lain, kebiasaan dapat menghapuskan kebutuhan atas
pengendalian diri.
Pengendalian diri adalah aspek
penting dalam hidup kita. Orang dengan pengendalian diri yang lebih baik adalah
orang yang lebih bahagia dan lebih sehat. Itulah sebabnya mengapa kebiasaan sangatlah
penting. Dengan kebiasaan, kita dapat menghemat persediaan pengendalian diri
kita. Kita tidak membutuhkan pengendalian diri untuk mengendalikannya; kita
melakukannya tanpa berpikir. Tentunya kita membutuhkan pengendalian diri untuk
membentuk kebiasaan baik. Tapi begitu kebiasaan itu sudah terbentuk, kita dapat
melakukan hal yang kita inginkan tanpa perlu berusaha keras.
Selain itu, kebiasaan dapat membantu
untuk mempertahankan pengendalian diri. Kunci dari kebiasaan adalah membuat
keputusan. Kebiasaan tidak membutuhkan keputusan kita, karena kita sudah
memutuskan. Kita memutuskan, lalu kita tidak memutuskan. Kebebasan dari membuat
keputusan ini penting, karena saat kita harus memutuskan, kita membebani
pengendalian diri kita.
Kebiasaan membuat perubahan dapat terjadi dengan cara membebaskan kita dari membuat keputusan dan dari penggunaan pengendalian diri
Sangat memungkinkan, otak
membuat perilaku menjadi kebiasaan, yang menghemat usaha dan memberikan kita
lebih banyak kapasitas untuk menghadapi keadaan yang kompleks, baru, atau
hal-hal penting. Dengan kebiasaan, artinya kita tidak memaksa diri kita untuk
membuat keputusan, mempertimbangkan pilihan, memberikan imbalan, atau memaksa
diri kita untuk memulai. Hidup menjadi lebih sederhana, dan banyak kerumitan
sehari-hari menghilang.
Kebiasaan, bahkan yang baik
sekalipun, memiliki manfaat sekaligus kekurangan. Kebiasaan membuat waktu
berlalu begitu cepat, karena setiap harinya kita memiliki rutinitas yang sama,
pengalaman menjadi lebih sedikit dan samar; di sisi lain, waktu akan terasa
lambat saat rutinitas terinterupsi, saat otak harus mengolah informasi baru. Untuk
baik dan buruknya, kebiasaan merupakan penunjang kasatmata dari kehidupan sehari-hari.
Dan mengubah kebiasaan kita memungkinkan kita mnegubah takdir.
Saat kita mengubah kebiasaan,
kita mengubah hidup. Kita dapat menggunakan pengambilan keputusan untuk memilih
kebiasaan apa yang ingin kita terapkan, kita dapat menggunakan kemauan keras
untuk memulai kebiasaan tersebut; lalu kita dapat membiarkan kekuatan luar
biasa dari kebiasaan untuk mengambil alih. Kita melepaskan tangan dari kemudi
keputusan, kaki kita terlepas dari tekanan atas kemauan, dan bergantung pada kontrol kebiasaan.
Itulah yang diharapkan dari
kebiasaan.
Untuk hidup bahagia, memang
penting untuk membiasakan suasana perkembangan—perasaan bahwa kita mempelajari
hal-hal baru, menjadi lebih kuta, menempa hubungan baru, membuat hal-hal lebih
baik, membantu orang lain. Kebiasaan memiliki peran besar dalam menciptakan
suasana pertumbuhan, karena hal tersebut membantu kita membuat kemajuan yang
konsisten dan andal.
Kesempurnaan mungkin merupakan
tujuan yang tidak mungkin, tapi kebiasaan dapat membantu kita menjadi lebih
baik. Membuat kemajuan menuju kebiasaan yang baik, melakukan yang lebih baik
dari sebelumnya, menyelamatkan kita dari menghadapi akhir tahun yang lain
dengan harapan yang menyedihkan, sekali lagi, bahwa kita telah melakukan banyak
hal secara berbeda.
Kebiasaan dikenal—dan memang
demikian—dalam kemampuannya mengontrol tindakan kita. Dengan memilih kebiasaan
kita secara sadar, kita memanfaatkan kekuatan dari ketidakberdayaan sebagai
kekuatan besar untuk ketenangan, energi, dan pertumbuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar