moving

PENGEMBANGAN DIRI / CHARACTER BUILDING / SELF IMPROVEMENT

GRIT #5 Ketabahan Tumbuh



“Seberapa besar pengaruh gen kita terhadap ketabahan kita?”
     Jawabannya adalah sebagian. Ilmu pengetahuan membawa kemajuan besar dalam mencari tahu bagaimana gen, pengalaman, dan interaksinya membuat kita menjadi diri kita sendiri. Setiap sifat manusia dipengaruhi oleh gen dan pengalaman.
     Tidak mungkin sekelompok gen dapat berubah begitu dramatisnya tanpa dipengaruhi lingkungan. Sama halnya, sifat-sifat seperti kejujuran, kemurahan hati, dan ketabahan dipengaruhi juga oleh pengalaman.


     Bakat, dalam berbagai variasi, dipengaruhi juga oleh gen. Beberapa dari kita terlahir dengan gen yang mempermudah kita untuk belajar sesuatu hal. Namun, bertentangan dengan intuisi, bakat tidak sepenuhnya genetis: pada tingkat apa kita mengembangkan keterampilan apa pun merupakan fungsi dari pengalaman.
     Menurut para ilmuwan, pembawaan maupun pengasuhan mempunyai peran menentukan hal-hal seperti bakat dan ketabahan. Tapi sebaliknya, banyak studi penelitian menunjukkan bahwa hampir semua sifat manusia adalah poligenik, yang berarti sifat itu dipengaruhi oleh lebih dari satu gen. bahkan banyak gen yang berinteraksi satu sama lain dan dipengaruhi lingkungan secara rumit dan belum dipahami.
     Singkatnya, pertama: ketabahan, bakat, dan semua sifat psikologis lain yang relevan dengan kesuksesan dalam hidup dipengaruhi oleh gen dan juga pengalaman. Kedua: tidak ada gen tunggal untuk ketabahan atau sifat psikologis lainnya.


     Perkiraan faktor keturunan menjelaskan mengapa manusia berbeda dari angkat rata-rata, tapi faktor keturunan tidak menjelaskan apa-apa tentang angka rata-ratanya sendiri. Lingkungan tempat kita tumbuh dewasa sdalah hal yang benar-benar penting dan sangat penting. Perbedaan lingkungan yang kecil, atau perbedaan genetik, bisa memicu lingkaran kebajikan. Apa pun itu, terjadi penggandaan efek sosial, melalui kultur, karena masing-masing kita memperkaya lingkungan kita semua.
     Apa yang ditunjukkan data ini adalah bagaimana orang menjadi dewasa seiring perjalanan waktu. Secara kolektif, data ini menunjukkan apa yang oleh psikolog kepribadian dinamakan “prinsip kematangan”. Kita tumbuh dewasa. Atau setidaknya, sebagian besar dari kita tumbuh dewasa.
     Bagaimana persisnya pengalaman hidup mengubah kepribadian?
     Alasannya adalah bahwa kita belajar sesuatu yang tidak kita ketahui sebelumnya. Selain wawasan tentang kondisi manusia, yang berubah dari diri kita adalah keadaan kita. Saat usia kita bertambah, kita terdorong ke situasi baru yang mengharuskan kita untuk bertindak secara berbeda dari biasanya. Dengan kata lain, kita berubah bila kita perlu berubah. Kebutuhan adalah induk dari adaptasi.
     Hal utama tentang prinsi kematangan, menurut Angela Duckworth adalah setelah beberapa waktu, kita memetik pelajaran hidup yang tidak akan kita lupakan dan kita beradaptasi sebagai respons terhadap tuntutan keadaan kita. Akhirnya, cara baru dalam berpikir dan bertindak menjadi sebuah kebiasaan. Kita sudah beradaptasi, adaptasi tersebut bertahan lama, dan akhirnya identitas kita berkembang. Kita menjadi dewasa.


     Teladan ketabahan juga suka menyerah. Namun, semakin tinggi level cita-cita yang dimaksud, semakin keras kepala mereka untuk mencapainya. Yang paling penting, teladan ketabahan tidak suka berganti kompas: bila menyangkut satu sasaran penting yang memandu hampir semua hal lain yang mereka lakukan, orang-orang yang sangat tabah cenderung tidak mengucapkan pernyataan tersebut.


     Banyak hal mengenai ketabahan tumbuh. Ada 4 aset psikologis yang dimiliki oleh ketabahan yang dewasa. Keempatnya cenderung berkembang, selama beberapa tahun, dalam urutan tertentu.
  • Minat. Hasrat bermula dari hakikat menikmati apa yang kalian lakukan. Keterpikatan dengan keseluruhan upaya dan menganggapnya sebagai hal yang bermakna, sehingga tiba di titik mencintai apa yang kalian lakukan.
  • Kapasitas untuk berlatih. Satu bentuk kegigihan adalah kedisiplinan harian untuk melakukan segala sesuatu dengan lebih baik daripada kemarin. Jadi, setelah menemukan dan mengembangkan minat di bidang tertentu, kalian harus mencurahkan diri kalian pada jenis latihan yang terfokus dan sepenuh hati, keterampilan yang melampaui tantangan yang berujung pada penguasaan. Fokus pada kelemahan kalian, dan kalian harus melakukannya berulang kali dan melawan rasa berpuas diri.
  • Tujuan. Yang mematangkan hasrat adalah keyakinan bahwa pekerjaan kalian penting.
  • Harapan. Harapan adalah kegigihan untuk bangkit. Harapan mendefinisikan setiap tahap. Pada berbagai titik, dengan cara besar atau kecil, kita jatuh terpukul. Bila kita tidak bangkit, ketabahan kalah. Bila kita bangkit, ketabahan menang.

     Keempat aset ini bukanlah komoditas yang kalian miliki atau tidak. Kalian belajar menemukan, mengembangkan, dan memperdalam minat kalian. Kalian bisa memperoleh kebiasaan disiplin. Kalian bisa mengolah kesadaran akan tujuan dan makna. Dan kalian bisa mengajari diri untuk berharap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar