moving

PENGEMBANGAN DIRI / CHARACTER BUILDING / SELF IMPROVEMENT

GRIT #6 Minat



Ikuti hasrat Anda adalah tema populer dalam pidato di acara wisuda. Hal yang dapat digarisbawahi dari hal ini adalah pentingnya melakukan sesuatu yang kalian cintai.
     Orang menyampaikannya dengan berbagai cara. Sering kali, mereka hanya mengatakan bahwa: “Saya mencintai apa yang saya lakukan”. Tapi mereka juga mengatakan hal-hal seperti: “Saya beruntung; saya bangun setiap pagi”. Orang-orang ini melakukan segala sesuatu bukan karena mereka harus atau karena apa yang mereka lakukan menguntungkan secara finansial.


Ikuti hasrat Anda bukanlah pesan yang kita dengar saat kita tumbuh dewasa.
     Sebaliknya, realitas praktis dalam bertahan hidup “di dunia nyata” jauh lebih penting daripada apa yang dapat dibayangkan orang muda mana pun yang hidup “terlindung”. Mimpi yang terlalu idealis seperti “mencari sesuatu yang dicintai” bisa menjadi penuntun kita ke arah kemiskinan dan kekecewaan. Kita patut mempertimbangkan kemungkinan untuk memilih kepraktisan daripada hasrat.
Para ilmuwan telah meneliti bahwa minat telah tiba pada jawaban yang definitif.
     Pertama, orang-orang jauh lebih puas dengan pekerjaan bila mereka melakukan sesuatu yang sesuai dengan minat pribadi mereka. Orang-orang yang memiliki pekerjaan yang cocok dengan minat pribadi mereka, umumnya, lebih bahagia dengan hidup secara keseluruhan.
     Kedua, orang berkinerja lebih baik di tempat kerja bila apa yang mereka lakukan menarik bagi mereka. Mahasiswa yang memiliki minat pribadi  yang selaras dengan pilihan jurusannya mendapatkan nilai lebih tinggi dan lebih kecil kemungkinannya untuk putus kuliah.
     Kita tidak bisa mendapatkan pekerjaan hanya dengan melakukan apa saja yang kita nikmati. Dan ada banyak orang di dunia yang keadaannya menghalangi untuk bisa memilih di antara banyak pilihan pekerjaan. Suka tidak suka, ada kendala yang sangat nyata dalam pilihan yang bisa kita ambil berkenaan dengan cara kita mencari nafkah.


     Minat itu penting. Tidak ada orang yang tertarik pada segala hal, dan semua orang tertarik pada sesuatu. Jadi, mencocokkan pekerjaan dengan apa yang menarik perhatian dan imajinasi kalian adalah ide yang baik. Ini mungkin tidak menjamin kebahagiaan dan kesuksesan, tapi pastinya membantu memperbesar peluang.
     Pada kenyataannya, sebagian besar teladan ketabahan menghabiskan waktu bertahun-tahun menjajaki beberapa minat berbeda, dan minat yang akhirnya terus mereka pikirkan tidak menjadi takdir hidup mereka saat kali pertama.
     Apa yang sebagian besar dari kita pikirkan saat berpikir tentang hasrat adalah penemuan mendadak dan sekaligus. Namun, pertemuan pertama dengan apa yang mungkin akhirnya menjadi hasrat seumur hidup adalah persis seperti itu.
Hasrat pada pekerjaan kalian adalah sedikit penemuan, yang diikuti oleh banyak perkembangan, lalu pendalaman sepanjang hidup.
  1. Pertama, masa kanak-kanak umumnya terlalu dini untuk mengetahui cita-cita kita saat dewasa.
  2. Kedua, minat tidak ditemukan lewat introspeksi. Sebaliknya, minat dipicu oleh interaksi dengan dunia luar. Kalian tidak bisa benar-benar memprediksi dengan pasti apa yang akan menangkap perhatian kaliann dan apa yang tidak. Kalian juga tidak bisa menghendaki diri kalian sendiri menyukai sesuatu.
  3. Ketiga, kelanjutan dari penemuan awal suatu minat yang jauh lebih panjang dan kian produktif. Hal terpenting adalah awal dari terpicunya minat baru harus diikuti dengan pertemuan selanjutnya yang memicu kembali perhatian kalian.

     Hasrat tidak datang ke kita sekaligus. Realitasnya bahwa minat awal kita rapuh, terdefinisi secara samar dan membutuhkan pemeliharaan dan perbaikan bertahun-tahun. Singkat kata, arahan untuk menuruti hsarat kalian bukanlah nasihat yang buruk. Namun, yang mungkin lebih bermanfaat adalah memahami bagaimana hasrat dipupuk sejak awal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar