Ikuti hasrat Anda adalah tema populer dalam pidato di acara wisuda. Hal yang
dapat digarisbawahi dari hal ini adalah pentingnya melakukan sesuatu yang
kalian cintai.
Orang menyampaikannya dengan
berbagai cara. Sering kali, mereka hanya mengatakan bahwa: “Saya mencintai apa
yang saya lakukan”. Tapi mereka juga mengatakan hal-hal seperti: “Saya
beruntung; saya bangun setiap pagi”. Orang-orang ini melakukan segala sesuatu
bukan karena mereka harus atau karena apa yang mereka lakukan menguntungkan
secara finansial.
—
Ikuti hasrat Anda bukanlah pesan yang kita dengar saat kita tumbuh dewasa.
Sebaliknya, realitas praktis
dalam bertahan hidup “di dunia nyata” jauh lebih penting daripada apa yang
dapat dibayangkan orang muda mana pun yang hidup “terlindung”. Mimpi yang
terlalu idealis seperti “mencari sesuatu yang dicintai” bisa menjadi penuntun
kita ke arah kemiskinan dan kekecewaan. Kita patut mempertimbangkan kemungkinan
untuk memilih kepraktisan daripada hasrat.
Para ilmuwan telah meneliti bahwa minat telah tiba pada jawaban yang definitif.
Pertama, orang-orang jauh lebih puas
dengan pekerjaan bila mereka melakukan sesuatu yang sesuai dengan minat pribadi
mereka. Orang-orang yang memiliki pekerjaan yang cocok dengan minat pribadi
mereka, umumnya, lebih bahagia dengan hidup secara keseluruhan.
Kedua, orang berkinerja lebih
baik di tempat kerja bila apa yang mereka lakukan menarik bagi mereka. Mahasiswa
yang memiliki minat pribadi yang selaras
dengan pilihan jurusannya mendapatkan nilai lebih tinggi dan lebih kecil
kemungkinannya untuk putus kuliah.
Kita tidak bisa mendapatkan
pekerjaan hanya dengan melakukan apa saja yang kita nikmati. Dan ada banyak
orang di dunia yang keadaannya menghalangi untuk bisa memilih di antara banyak
pilihan pekerjaan. Suka tidak suka, ada kendala yang sangat nyata dalam pilihan
yang bisa kita ambil berkenaan dengan cara kita mencari nafkah.
—
Minat itu penting. Tidak ada
orang yang tertarik pada segala hal, dan semua orang tertarik pada sesuatu. Jadi,
mencocokkan pekerjaan dengan apa yang menarik perhatian dan imajinasi kalian
adalah ide yang baik. Ini mungkin tidak menjamin kebahagiaan dan kesuksesan, tapi
pastinya membantu memperbesar peluang.
Pada kenyataannya, sebagian
besar teladan ketabahan menghabiskan waktu bertahun-tahun menjajaki beberapa
minat berbeda, dan minat yang akhirnya terus mereka pikirkan tidak menjadi
takdir hidup mereka saat kali pertama.
Apa yang sebagian besar dari
kita pikirkan saat berpikir tentang hasrat adalah penemuan mendadak dan
sekaligus. Namun, pertemuan pertama dengan apa yang mungkin akhirnya menjadi
hasrat seumur hidup adalah persis seperti itu.
Hasrat pada pekerjaan kalian adalah sedikit penemuan, yang diikuti oleh banyak perkembangan, lalu pendalaman sepanjang hidup.
- Pertama, masa kanak-kanak umumnya terlalu dini untuk mengetahui cita-cita kita saat dewasa.
- Kedua, minat tidak ditemukan lewat introspeksi. Sebaliknya, minat dipicu oleh interaksi dengan dunia luar. Kalian tidak bisa benar-benar memprediksi dengan pasti apa yang akan menangkap perhatian kaliann dan apa yang tidak. Kalian juga tidak bisa menghendaki diri kalian sendiri menyukai sesuatu.
- Ketiga, kelanjutan dari penemuan awal suatu minat yang jauh lebih panjang dan kian produktif. Hal terpenting adalah awal dari terpicunya minat baru harus diikuti dengan pertemuan selanjutnya yang memicu kembali perhatian kalian.
Hasrat tidak datang ke kita
sekaligus. Realitasnya bahwa minat awal kita rapuh, terdefinisi secara samar
dan membutuhkan pemeliharaan dan perbaikan bertahun-tahun. Singkat kata, arahan
untuk menuruti hsarat kalian bukanlah nasihat yang buruk. Namun, yang mungkin
lebih bermanfaat adalah memahami bagaimana hasrat dipupuk sejak awal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar