Minat adalah satu sumber hasrat.
Tujuan—niat untuk berkontribusi pada kesejahteraan orang lain—adalah sumber
lain. Hasrat matang dari orang-orang tabah tergantung pada kedua hal ini.
Bagi beberapa orang, tujuan
adalah yang pertama. Namun, kebanyakan orang terlebih dulu menjadi tertarik
pada hal-hal yang mereka sukai dan setelah itu memahami manfaat dari minat
pribadi mereka bagi orang lain. Dengan kata lain, urutan yang lazim adalah
memulai dengan minat yang relatif berorientasi kepada diri pribadi, lalu
belajar latihan disiplin diri, dan terakhir, memadukan pekerjaan itu dengan
tujuan yang berpusat pada orang lain.
—
Ide tentang tujuan adalah ide
bahwa apa yang kita lakukan penting untuk orang-orang selain diri sendiri.
Teladan ketabahan lain, memiliki cita-cita level puncak dengan tujuan kurang
jelas. Bagi Antonio Galloni, dalam “kosakata ketabahan” arti tujuan adalah
“niat untuk berkontribusi pada kesejahteraan orang lain”.
Tujuan mungkin penting, tapi
seberapa penting, secara relatif terhadap prioritas lain? Tampaknya, fokus kuat
terhadap suatu cita-cita level puncak pada kenyataannya bisa dianggap sebagai
hal yang bersifat mengutamakan kepentingan diri dan tidak mengutamakan
kepentingan orang lain.
Kedua pendekatan pada kebahagiaan
ini memiliki akar evolusioner yang sangat dalam.
Di satu pihak, manusia mencari
kesenangan karena pada umumnya, hal-hal yang mendatangkan kesenangan adalah
hal-hal yang meningkatkan kesempatan kita untuk bertahan hidup. Sampai batas
tertentu, kita semua, menurut Freud, digerakkan oleh “prinsip kesenangan”.
Di lain pihak, manusia
berkembang untuk mencari makna dan tujuan. Nyatanya, kita adalah makhluk
sosial. Karena dorongan untuk berhubungan dengan dan melayani orang lain juga
mendorong kelangsungan hidup. Orang-orang yang bekerja sama lebih besar
kemungkinannya untuk bertahan hidup daripada penyendiri. Keinginan menjalin
hubungan adalah kebutuhan dasar manusia, sebagaimana juga nafsu kita akan
kesenangan.
Sampai batas tertentu, kita semua terpatri untuk mengejar
kabahagiaan hedonic (pengalaman diri yang positif dan serentak) dan eudaimonic
(selaras dengan kebaikan suara hati seseorang). Namun, bobot relatif yang kita
berikan pada kedua jenis kehendak ini bisa bervariasi. Beberapa dari kita lebih
peduli pada tujuan melebihi kepedulian kita pada kesenangan, dan sebaliknya.
Kebanyakan orang tabah melihat
tujuan akhir mereka sebagai hal yang terhubung secara mendalam dengan dunia di
luar diri mereka sendiri. Bagi kebanyakan orang, tujuan adalah sumber motivasi
yang sangat dahsyat. Mungkin ada pengecualian, tapi langkanya pengecualian ini
membuktikan kebenaran peraturannya.
—
Sebagian orang, menurut teori,
dapat menjadi pembenci manusia, teladan ketabahan sesat. Joseph Stalin dan
Adolf Hitler, misalnya, pasti orang yang tabah. Itu karena mungkin saja ada
banyak penjahat yang tabah di dunia, tapi penelitian menyiratkan bahwa ada
lebih banyak pahlawan yang tabah.
—
Tidak ada salahnya jika tidak
memiliki ambisi profesional selain mencari nafkah dengan jujur. Namun kebanyakan
orang mendambakan lebih banyak hal. Ini adalah kesimpulan dari Studs Terkel. Sebagian
kecil pekerja merasa putus asa karena menghabiskan sebagian besar waktu
melakukan hal-hal yang tak mempunyai tujuan.
Masalah yang terjadi bukanlah
karena beberapa pekerjaan adalah profesi dan yang lain adalah karier serta
panggilan. Sebaliknya, yang terpenting adalah apakah orang yang melakukan
pekerjaan itu percaya bahwa apa yang telah mereka mulai adalah sekadar harus
dilakukan, atau sesuatu yang akan berujung pada kesuksesan pribadi lebih jauh,
atau pekerjaan yang menghubungkan individu dengan sesuatu yang jauh lebih besar
daripada individu itu. Bagaimana kalian melihat pekerjaan kalian lebih
penting daripada jabatan kalian.
—
Sungguh, konsep tentang
ketabahan dan tujuan mungkin, pada prinsipnya tampak berkonflik. Kebanyakan orang
berpikir motivasi yang berorientasi diri dan berorientasi orang lain adalah dua
hal yang berbeda. namun, fakta menunjukkan bahwa keduanya tidak saling
bergantung. Kalian bisa tidak memilik keduanya atau memiliki keduanya. Dengan kata
lain, kalian bisa mempunyai keinginan untuk menjadi orang top dan pada saat
yang bersamaan, terdorong untuk membantu orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar