Sejumlah kebiasaan memiliki
kekuatan untuk memulai reaksi berantai, mengubah kebiasaan-kebiasaan lain
seraya menyebar ke seluruh organisasi. Dengan kata lain, sejumlah kebiasaan
lebih penting daripada kebiasaan lain dalam reka ulang bisnis dan kehidupan. Inilah
“kebiasaan-kebiasaan kunci”, yang bisa mempengaruhi bagaimana orang bekerja,
makan, bermain, hidup, membelanjakan uang, dan berkomunikasi.
Kebiasaan-kebiasaan kunci menyatakan
bahwa keberhasilan tidak bergantung pada melakukan segala sesuatu dengan benar,
melainkan justru mengandalkan identifikasi segelintir prioritas kunci dan
membentuk prioritas menjadi tuas-tuas yang berdaya.
—
Sudah menjadi kebiasaan para birokrat untuk
menyelesaikan setiap masalah kesehatan dengan membangun sesuatu supaya anggota
kongres bilang: “Inilah yang saya lakukan!”. Tidak masuk akal, namun semua
orang melakukan hal yang sama berulang-ulang.
Untuk memahami bagaimana bisa
ada kesalahan, kita harus mendatangkan orang-orang yang bisa mendidik para
pekerja mengenai kendali kualitas dan proses-proses kerja yang efisien,
sehingga lebih mudah untuk melakukan segala hal dengan benar, sebab kerja yang
benar juga berarti kerja yang lebih aman.
Ini juga didasarkan pada lingkar
kebiasaan. Tandanya sederhana: cedera pegawai. Rutinitas otomatis yang dilakukan
adalah setiap kali ada yang cedera, kepala unit kerja harus melakukan pelaporan dalam dua puluh empat jam dan
mempresentasikan rencana untuk memastikan cedera itu tak akan pernah terjadi
lagi. Dan ada ganjarannya. Orang yang dipromosikan hanyalah yang mengikuti sistem
tersebut.
Bila kita berfokus pada mengubah
atau menanam kebiasaan-kebiasaan kunci, kita bisa menyebabkan perubahan yang
meluas. Kebiasaan kunci menawarkan apa yang dikenal dalam literatur akademik sebagai
“small wins”, “kemenangan kecil”. Kebiasaan-kebiasaan kunci membantu
kebiasaan-kebiasaan lain berkembang dengan menciptakan struktur-struktur baru,
dan membantu memantapkan budaya di mana perubahan menular.
Kemenangan kecil tepat seperti
kedengarannya, dan merupakan bagian cara kebiasaan kunci menciptakan perubahan
yang meluas. Banyak sekali penelitian yang telah menunjukkan bahwa kemenangan kecil
memiliki daya luar biasa, pengaruh yang juah lebih besar daripada pencapaian
kejayaan itu sendiri. Kemenangan kecil mendorong perubahan-perubahan
transformatif dengan mengungkit keunggulan-keunggulan kecil menjadi pola-pola
yang meyakinkan orang bahwa mereka meraih pencapaian yang lebih besar. Yang paling
baik untuk berkonsentrasi pada momen-momen kecil keberhasilan dan mengembangkan
momen-momen itu menjadi pemicu mental. Lalu momen-momen itu digarap menjadi
rutinitas.
Cara terakhir kebiasaan-kebiasaan
kunci mendorong perubahan yang meluas: menciptakan budaya di mana nilai-nilai
baru tertanam kuat. Kebiasaan kunci menjadikan pilihan berat lebih mudah, seba
ketika orang itu melanggar budaya, jelaslah mereka harus angkat kaki. Terkadang
budaya-budaya itu mewujudkan diri dalam kosakata khusus, yang penggunaannya
sendiri menjadi kebiasaan yang mendefinisikan suatu organisasi.
Budaya tumbuh dari kebiasaan-kebiasaan
kunci dalam setiap organisasi, terlepas dari apakah para pemimpin menyadarinya
atau tidak. Faktor yang para peneliti sebut “grit”, yang mereka
definisikan sebagai kecenderungan upaya dan minat selama bertahun-tahun meskipun
dihadang kegagalan, kesulitan, dan kemajuan yang mandek.
Yang paling menarik mengenai grit
ini adalah bagaimana grit timbul. Grit tumbuh dari budaya yang
diciptakan para kadet itu sendiri, dan budaya itu sendiri sering kali muncul
berkat kebiasaan-kebiasaan kunci yang mereka pelajari di West Point.
Kita membutuhkan satu kebiasaan
kunci yang menciptakan suatu budaya untuk membantu menemukan kekuatan guna
mengatasi rintangan. Kebiasaan kunci mengubah kita dengan menciptakan budaya yang
menegaskan nilai-nilai yang kita mungkin lupakan saat terpepet harus mengambil
keputusan sulit atau terjebak momen ragu-ragu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar