moving

PENGEMBANGAN DIRI / CHARACTER BUILDING / SELF IMPROVEMENT

The Power of Habit #4 KEBIASAAN KUNCI, ATAU BALADA PAUL O'NE; Kebiasaan Mana yang Paling Berarti



     Sejumlah kebiasaan memiliki kekuatan untuk memulai reaksi berantai, mengubah kebiasaan-kebiasaan lain seraya menyebar ke seluruh organisasi. Dengan kata lain, sejumlah kebiasaan lebih penting daripada kebiasaan lain dalam reka ulang bisnis dan kehidupan. Inilah “kebiasaan-kebiasaan kunci”, yang bisa mempengaruhi bagaimana orang bekerja, makan, bermain, hidup, membelanjakan uang, dan berkomunikasi.
     Kebiasaan-kebiasaan kunci menyatakan bahwa keberhasilan tidak bergantung pada melakukan segala sesuatu dengan benar, melainkan justru mengandalkan identifikasi segelintir prioritas kunci dan membentuk prioritas menjadi tuas-tuas yang berdaya.




     Sudah menjadi kebiasaan para birokrat untuk menyelesaikan setiap masalah kesehatan dengan membangun sesuatu supaya anggota kongres bilang: “Inilah yang saya lakukan!”. Tidak masuk akal, namun semua orang melakukan hal yang sama berulang-ulang.
     Untuk memahami bagaimana bisa ada kesalahan, kita harus mendatangkan orang-orang yang bisa mendidik para pekerja mengenai kendali kualitas dan proses-proses kerja yang efisien, sehingga lebih mudah untuk melakukan segala hal dengan benar, sebab kerja yang benar juga berarti kerja yang lebih aman.
     Ini juga didasarkan pada lingkar kebiasaan. Tandanya sederhana: cedera pegawai. Rutinitas otomatis yang dilakukan adalah setiap kali ada yang cedera, kepala unit kerja harus melakukan  pelaporan dalam dua puluh empat jam dan mempresentasikan rencana untuk memastikan cedera itu tak akan pernah terjadi lagi. Dan ada ganjarannya. Orang yang dipromosikan hanyalah yang mengikuti sistem tersebut.


     Bila kita berfokus pada mengubah atau menanam kebiasaan-kebiasaan kunci, kita bisa menyebabkan perubahan yang meluas. Kebiasaan kunci menawarkan apa yang dikenal dalam literatur akademik sebagai “small wins”, “kemenangan kecil”. Kebiasaan-kebiasaan kunci membantu kebiasaan-kebiasaan lain berkembang dengan menciptakan struktur-struktur baru, dan membantu memantapkan budaya di mana perubahan menular.
     Kemenangan kecil tepat seperti kedengarannya, dan merupakan bagian cara kebiasaan kunci menciptakan perubahan yang meluas. Banyak sekali penelitian yang telah menunjukkan bahwa kemenangan kecil memiliki daya luar biasa, pengaruh yang juah lebih besar daripada pencapaian kejayaan itu sendiri. Kemenangan kecil mendorong perubahan-perubahan transformatif dengan mengungkit keunggulan-keunggulan kecil menjadi pola-pola yang meyakinkan orang bahwa mereka meraih pencapaian yang lebih besar. Yang paling baik untuk berkonsentrasi pada momen-momen kecil keberhasilan dan mengembangkan momen-momen itu menjadi pemicu mental. Lalu momen-momen itu digarap menjadi rutinitas.
     Cara terakhir kebiasaan-kebiasaan kunci mendorong perubahan yang meluas: menciptakan budaya di mana nilai-nilai baru tertanam kuat. Kebiasaan kunci menjadikan pilihan berat lebih mudah, seba ketika orang itu melanggar budaya, jelaslah mereka harus angkat kaki. Terkadang budaya-budaya itu mewujudkan diri dalam kosakata khusus, yang penggunaannya sendiri menjadi kebiasaan yang mendefinisikan suatu organisasi.
     Budaya tumbuh dari kebiasaan-kebiasaan kunci dalam setiap organisasi, terlepas dari apakah para pemimpin menyadarinya atau tidak. Faktor yang para peneliti sebut “grit”, yang mereka definisikan sebagai kecenderungan upaya dan minat selama bertahun-tahun meskipun dihadang kegagalan, kesulitan, dan kemajuan yang mandek.
     Yang paling menarik mengenai grit ini adalah bagaimana grit timbul. Grit tumbuh dari budaya yang diciptakan para kadet itu sendiri, dan budaya itu sendiri sering kali muncul berkat kebiasaan-kebiasaan kunci yang mereka pelajari di West Point.
     Kita membutuhkan satu kebiasaan kunci yang menciptakan suatu budaya untuk membantu menemukan kekuatan guna mengatasi rintangan. Kebiasaan kunci mengubah kita dengan menciptakan budaya yang menegaskan nilai-nilai yang kita mungkin lupakan saat terpepet harus mengambil keputusan sulit atau terjebak momen ragu-ragu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar