Salah satu temuan yang paling penting
walaupun mengganggu, temuan dari ilmu pengetahuan kontrol diri: Orang yang
biasa menggunakan kekuatan tekad mereka tampaknya kehabisan hal itu. Seolah-olah
hanya ada kekuatan tekad terbatas untuk menangani begitu banyak hal. Setealh habis,
kalian tidak berdaya melawan godaan—atau setidaknya, kurang beruntung.
—
MODEL OTOT DARI PENGENDALIAN DIRI
Melawan godaan rasa manis tidak
saja memicu keinginan akan cokelat, tetapi juga menimbulkan masalah penundaan. Pengamatan
ini menyebabkan Baumeister membuat hipotesis menarik: bahwa pengendalian diri
adalah seperti otot. Ketika digunakan, dia akan menjadi lelah.
Banyak hal yang biasanya kalian
anggap tidak membutuhkan kekuatan tekad juga bergantung padanya—dan lelah—ini juga
membatasi sumber kekuatan. Untungnya, ada hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi
kelelahan kekuatan tekad dan meningkatkan kekuatan kontrol diri kalian. Hal itu
karena model otot tidak hanya membantu kita melihat mengapa kita gagal ketika
kita lelah; tetapi juga menunjukkan bagaimana kita dapat melatih pengendalian
diri.
—
MENGAPA PENGENDALIAN DIRI SUATU HAL TERBATAS?
Kita memiliki sesuatu seperti
otot pengendalian diri dalam otak kita. Meskipun otak adalah organ, bukan otot,
dia menjadi lelah dari tindakan pengendalian diri yang berulang-ulang. Ahli saraf
telah menemukan bahwa dengan setiap penggunaan kekuatan tekad, sistem
pengendalian diri dari otak menjadi kurang aktif. Psikolog Universitas
Pennsylvania, Robert Kurzban pernah berpendapat bahwa jumlah energi yang
dibutuhkan otak kita untuk menjalankan pengendalian diri adalah kurang dari
setengah TicTac per menit.
Krisis Energi
Peneliti dari University of
South Dakota yaitu XT Wang, seorang ekonom perilaku, dan Robert Dvorak, seorang
psikolog, mengusulkan sebuah model “anggaran energi” kontrol diri. Mereka berpendapat
bahwa otak memperlakukan energi seperti uang.
—
MELATIH OTOT KEKUATAN TEKAD
Melakukan sedikit tindakan
pengendalian diri secara konsisten dapat meningkatkan keseluruhan kekuatan
tekad yang ada pada diri kita.
—
SEBERAPA NYATAKAH “BATAS” PENGENDALIAN DIRI?
Membuat Garis Akhir
Kelelahan harusnya tidak lagi
dianggap sebagai peristiwa fisik melainkan sensasi atau emosi. Keyakinan kita
tentang apa yang kita mampu kerjakan dapat menentukan apakah kita menyerah atau
maju terus. Psikolog Stanford telah menemukan bahwa beberapa orang tidak
percaya rasa kelelahan mental yang mengikuti tindakan kontrol diri.
Ketika kalian menghadapi suatu tantangan
minggu ini, tanyakan kepada diri kalian sendiri, motivasi mana yang paling
memberikan kekuatan untuk kalian pada saat itu.
Kadang-kadang motivasi kita adalah bukan yang kita pikirkan, atau yang seharusnya kita pikirkan. Jika kalian mencoba untuk mengubah perilaku untuk menyenangkan orang lain atau menjadi orang yang tepat, lihatlah apakah ada “keinginan” lain yang lebih kuat untuk kalian.
—
GANGGUAN SETIAP HARI DAN RUNTUHNYA SUATU PERADABAN
Sebagai individu, kita dapat mengambil langkah untuk memperkuat kontrol diri,
dan hal ini tidak akan menimbulkan perbedaan kecil dalam kehidupan pribadi
kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar