Ada satu bidang yang disebut
dengan neuromarketing. Ilmu ini digunakan untuk memanipulasi otak dan
membuat keinginan, dan apa yang dapat kita lakukan untuk menolaknya.
—
JANJI HADIAH
Sistem penghargaan. Bagian
dari sistem motivasi otak—yang sudah pernah dibahas di artikel-artikel
sebelumnya—yang paling primitif, bagian yang berevolusi untuk mendorong kita ke
arah tindakan dan konsumsi. Ketika hal itu terjadi, kita menjadi terobsesi
dengan “saya ingin” dan akan lebih sulit untuk mengatakan “saya tidak akan”.
—
NEUROBIOLOGI DARI “SAYA INGIN”
Ketika otak kita mengenali
kesempatan untuk suatu hadiah, dia melepaskan suatu neurotransmitter yang
disebut dopamine. Dopamine memberi tahu otak apa yang harus diperhatikan dan
apa yang harus dilakukan tangan serakah kita. Dalam beberapa tahun terakhir,
ahli saraf memberikan efek dopamine dalam banyak nama, termasuk seeking wanting, craving, dan desire.
Ketika dopamine mengambil alih perhatian kalian, pikiran menjadi berusaha untuk
memperolleh atau mengulangi apa pun yang memicunya.
Gejala utama mencerminkan peran
dopamine dalam memotivasi tindakan: gerakan yang lambat atau terganggu depresi,
dan kadang-kadang catatonia penuh.
—
INI ADALAH OTAK KALIAN DALAM DOPAMINE BANGKITNYA
NEUROMARKETING
Sistem penghargaan otak juga menanggapi
hal baru dan variasi. Neuron dopamine kalian pada akhirnya menjadi kurang
responsif untuk hadiah yang sudah terbiasa, bahkan yang benar-benar kalian
nikmati.
Contohnya:
- Trik harga “Beli 1 gratis 1” mendorong kalian untuk membeli.
- Bau kentang goreng dan burger di restoran cepat saji.
- Perusahaan Bloomingdales, memberikan variasi aroma pada setiap departemen produksinya.
Mengetahui apa yang terjadi
tidak akan menghilangkan semua keinginan kalian, tetapi akan memberikan kalian
setidaknya kesempatan berjuang untuk melatih kekuatan “saya tidak akan” kalian.
—
MEMBUAT DOPAMINE BEKERJA
Beberapa ekonom bahkan
mengusulkan memberikan dopamine pada hal-hal “membosankan” seperti menabung dan
melaporkan pajak tepat waktu.
—
SISI GELAP DOPAMINE
Jika kita berhenti sejenak dan
memperhatikan apa yang sebenarnya terjadi di otak dan tubuh kita saat kita
dalam kondisi menginginkan sesuatu, kita akan menemukan bahwa janji hadiah
dapat menyebabkan stres sekaligus menyenangkan. Hal itu karena fungsi utama
dopamine adalah membuat kita mengejar kebahagiaan, dan bukannya untuk membuat
kita bahagia. Tidak keberatan menempatkan sedikit tekanan pada kita—bahkan jika
itu berarti membuat kita tidak bahagia dalam prosesnya.
Ketika kita membebaskan diri
dari janji hadiah yang keliru, kita sering menemukan bahwa hal yang kita cari untuk
mendapatkan kebahagiaan adalah sumber utama dari kesengsaraan kita.
—
PENTINGNYA KEINGINAN
Banyak kasus orang yang
kehilangan keinginan dan kemampuan untuk mengharapkan kebahagiaan. Psikolog menyebutnya
anhedonia—secara harfiah, “tanpa kesenangan”. Orang dengan anhedonia
menggambarkan kehidupan sebagai rangkaian kebiasaan tanpa mengharapkan
kepuasan.
Ketika sistem penghargaan kita
tidak berfungsi, hasilnya bukan kepuasan total bahkan seperti sikap apatis. Itulah
sebabnya banyak pasiesn Parkinson—yang otaknya tidak memproduksi cukup dopamine—mengalami
depresi, bukan damai. Ada sedikit aktivitas, tetapi tidak cukup untuk
menciptakan perasaan sepenuhnya “saya ingin” dan “saya bersedia untuk melakukan
itu”. Ini menyebabkan hilangnya keinginan dan motivasi yang banyak dialami oleh
orang-orang yang depresi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar